Jumat, 09 Desember 2016

PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA



 

I.      PENDAHULUAN

A.   Definisi e-Business
Fenomena e-Business tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa-masa mendatang.
Sekarang banyak eksekutif bisnis melihat teknologi informasi sebagai pemberi kesempatan untuk E-Commerce, dan untuk mengatur fungsional silang dan interorganisasi proses E-Business dari unit bisnis mereka. Internet, intranet, extranet, dan web merupakan interconnecting individual, tim, unit bisnis, dan partner bisnis dalam hubungan bisnis tertutup yang mempromosikan komunikasi, kolaborasi, dan pembuat keputusan yang diperlukan dalam pasar global.
Menurut O’Brien (2005) menjelaskan bahwa e-business adalah penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung e-commerce, komunikasi dan kerjasama perusahaan, dan berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun dalam para pelanggan serta mitra bisnisnya.
Lebih lanjut O’Brien menjelaskan bahwa saat ini banyak perusahaan yang telah berpindah dari system warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/server lintas fungsi dengan melibatkan pemasangan software enterprise resource planning, supply chain management, atau customer relationship management dari SAP America, PeopleSoft, Oracle, dan perusahaan-perusahaan lain.
Sementara menurut Mohan Sawhney mendefinisikan e-Business sebagai : “The use of electronic networks and associated technologies to enable, improve, enhance, transform, or invent a business process or business system to create superior value for current or potential customers”. Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang berkepentingan atau stakeholder.

B.    Ruang Lingkup e-Business

Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-Business, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why).

a) Dimensi WHAT
Banyak orang mempertukarkan istilah e-Business dengan e-Commerce. Secara prinsip, pengertian e-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-Commerce; bahkan secara filosofis, e-Commerce merupakan bagian dari e-Business. Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, e-Business memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.
Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti (pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari e-Business.

b) Dimensi WHO
Siapa saja yang terlibat di dalam eBusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup eBusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang- barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.

c) Dimensi WHERE
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam eBusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam eBusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan telepon atau webTV untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi eBusiness.

d) Dimensi WHY
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan eBusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep eBusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep e-Business.
Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan eBusiness.
Secara “tidak terduga”, jaringan internet yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembaga- lembaga penelitian semacam perguruan tinggi ternyata berkembang dan meluas penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya adalah terhubungkannya beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam sebuah arena jaringan yang sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual world) tersebut. Dikatakan sebagai dunia maya karena arena ini tidak dapat dijamah atau diraih secara fisik karena terbentuk dari koneksi hubungan digital antar berbagai teknologi informasi (komputer dan telekomuniasi). Disamping itu, dunia maya tidak memiliki batas-batas geografis (borderless) seperti halnya planet bumi yang terbagi atas beberapa negara.


C.    Keuntungan e-Business
Value apa yang sebenarnya ditawarkan oleh e-business. Menurut Charles R. Rieger dan Marry P. Donato setidakknya ada 5 keuntungan yang ditawarkan oleh e-Business yakni : Efficiency, Effectiveness, Reach, Structure, dan Opportunity.

1). Efficiency
Sebuah riset memperlihaatkan bahwa kurang lebih 40% dari total biaya operasional perusahaan diperuntukkan bagi aktivitas penyeberan informasi ke divisi-divisi terkait. Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi maka terlihat bagaimana perusahaan dapat mengurahi total biaya operasional. Contohnya adalah bagaimana fasilitas email dapat mengurangi biaya komunikasi pengiriman dokumen.

2). Effectiveness
Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, pelanggan dapat berhubungan dengan perusahaan kapan saja, dalam 7 hari seminggu dan 24 jam non stop .

3). Reach
Perusahaan mampu memperluas jangkaun dan ruang gerak perusahaan untuk ekspansi dengan mudah(menembus batas ruang dan waktu) dan tanpa memerlukan biaya yang relatif mahal.



4). Structure
Konsep brick-and-morter menjelma menjadi click-and-morter telah mengubah prilaku perusahaan dalam pendekatan bisnis.

5). Opportunity
Terbukannya peluang yang lebar bagi pelaku bisnis untuk berinovasi menciptakan produk-produk atau jasa-jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.
               

II.      FAKTOR PENDORONG E-BUSINESS

Perkembangan implemantasi konsep e-business disebuah industri atau negara sangat dipengaruhi oleh external driving force yaitu : Customer Expectations, Competitive Imperatives, Deregulation, dan Technology.

1). Customer Expectations
                Yang diharapkan konsumen pada saat ini tidak cukup dipuaskan dengan baikknya kualitas sebuah produk, tetapi pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik. Spektrum pelayanan yang dimaksud antar lain : Pemesanan dapat dilaksanakan anytime, anywhere, pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, kartu debit maupun layanan transfer, dan adanya fasilatas asuransi produk serta pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif, dan lain-lain.

2). Competitive Imperatives
                                Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang sangat ketat. Pelanggan akan dengan mudah membandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan, hal ini memaksa perusahaaan mengembangkan strategi bisnis yang tepat.

3). Deregulation
                                Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah (lembaga lain seperti WTO, APEC, AFTA) turut mewarnai bentuk dunia usaha dimasa datang terutama dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Internet disini dinggap sebagai sebuah arena dimana konsep kompetisi sempurna dan pasar terbuka telah terjadi terutama produk –produk dan jasa-jasa yang dapat digitalisasi.

4). Technology
                                E-business adalah kemajuan teknologi informasi yang didominasi oleh percepatan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-business tetapi justru menjadi penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.

               
III.    EMPAT TAHAP EVOLUSI E-BUSINESS

Jalan evolusi (perubahan secara perlahan, natural, namun pasti) merupakan cara yang nampaknya paling banyak dipilih oleh perusahaan-perusahaan di negara berkembang yang ingin menerapkan konsep e-business karena prinsip kehati-hatian yang mereka miliki. Hal utama yang harus dilakukan sehubungan dengan hal ini adalah mempelajari bagaimana sebaiknya langkah-langkah pengembangan tersebut harus dilakukan. Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi perusahaan yang ingin melakukan hal tersebut. Keempat tahapan tersebut masing-masing diberi istilah sebagai: Inform, Automate, Integrate, dan Reinvent.


Sumber : Richardus Eko Indrajit, 2002
a) Tahap Inform
Pada tahap awal ini, yang biasanya terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun program-program kecil (software) berbasis internet. Contohnya adalah pengembangan homepage yang menampilkan profil organisasi di internet, atau membangun website yang isinya adalah produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya, atau sebuah situs yang berisi berita-berita mutakhir di bidang tertentu yang berkaitan dengan tugas sebuah unit perusahaan, dan lain-lain. Biasanya hal-hal kecil ini berasal dari ide salah satu atau sekelompok orang di unit organisasi terkait karena yang bersangkutan memiliki pemahaman dan pengalaman di bidang internet.
Berbagai proyek kecil ini biasanya bersifat jangka pendek dan tidak membutuhkan biaya besar. Karena sifatnya yang lebih sekedar menyebarkan informasi sehubungan dengan aktivitas terkait di dalam sebuah unit perusahaan, maka biasanya aplikasi-aplikasi tersebut bersifat mandiri dan bebas, dalam arti kata tidak diintegrasikan dengan perangkat lunak aplikasi lainnya yang ada di perusahaan. Berhasil tidaknya proyek e-business tersebut juga masih berdasarkan pada analisa atau kajian efisiensi yang dicapai. Katakanlah dengan adanya website profil perusahaan, maka tidak perlu lagi dilakukan pencetakan dokumen dalam beribu-ribu eksemplar karena para pelanggan dan mitra bisnis dapat melihatnya melalui internet; atau dengan adanya email maka biaya pengiriman dokumen dan kurir dapat ditekan; atau dengan dikembangkannya document management maka akan cukup signifikan memangkas biaya overhead kantor; dan lain sebagainya. Memulai e-business dengan melakukan cara-cara seperti yang dijelaskan di atas merupakan mekanisme yang cukup aman dan memiliki resiko kegagalan yang rendah. Walaupun manfaat yang diperoleh tidak begitu signifikan, tetapi value terbesar yang diperoleh adalah mulai memperkenalkan (sosialisasi) konsep e-business yang paling sederhana kepada segenap karyawan perusahaan.

b) Tahap Automate
Tahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Yang menjadi dasar penggabungan modul-modul ini biasanya adalah sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan. Contohnya adalah proses pengajuan anggaran dari masing-masing unit ke divisi keuangan. Melalui aplikasi atau modul situs yang lebih dinamis (berbasis database), setiap unit memasukkan rencana anggarannya ke dalam sebuah aplikasi dan bagian keuangan secara otomatis menerima konsolidasi anggaran dari seluruh unit yang ada di perusahaan. Contoh lainnya adalah di bagian pengadaan atau logistik yang secara otomatis melalui sebuah aplikasi database menerima pesanan pembelian barang dari berbagai unit yang ada di perusahaan. Keseluruhan rangkaian proses ini secara otomatis dibantu alurnya oleh aplikasi e-business. Tidak jarang pula kerap dikembangkan berbagai aplikasi yang melibatkan pelanggan (customers) dalam prosesnya. Misalnya adalah sistem pemesanan produk atau jasa melalui website, atau aplikasi pelayanan purna jual (CRM), dan lain sebagainya. Value yang dituju pada tahapan ini adalah efektivitas, yaitu sebuah hal yang pada awalnya sangat sulit untuk dilakukan, tetapi dengan adanya aplikasi e-business hal-hal baru dapat dilakukan oleh perusahaan.
c) Tahap Integrate
Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan. Bedanya dengan automate yang lebih menekankan pada target efektivitas, pada integrate tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan. Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan pihak luar pada tahapan ini sangat tinggi; bahkan tidak jarang dibutuhkan suatu manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real-time. Contoh yang kerap dipakai untuk mengilustrasikan tahap ini adalah aplikasi “package delivery tracking” yang dimiliki Federal Express maupun DHL yang memungkinkan pelanggan melalui komputernya (internet) melacak status pengiriman paketnya (yang bersangkutan dapat mengetahui posisi terkini dari paket yang dimaksud). Contoh lain adalah aplikasi e-business yang diterapkan di industri penerbangan dimana perusahaan dapat mengetahui secara persis lokasi terkini dari seluruh awak pesawatnya baik yang sedang terbang maupun istirahat. Proses pemesanan tiket bioskop atau pertandingan olah raga melalui internet yang memungkinkan seorang pelanggan untuk memilih spesifik bangku yang diinginkan juga merupakan salah satu implementasi dari e-business pada tahapan ini. Value terbesar yang diperoleh perusahaan di sini adalah meningkatnya keunggulan kompetitif (hal yang membedakan perusahaan dengan para pesaingnya).

d) Tahap Reinvent
Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada perubahan paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan cara mereka melihat bisnis yang ada. Tahap ini dinamakan sebagai “reinvent” karena perusahaan yang telah memiliki pengalaman sukses menerapkan konsep e-business pada tiga tahap sebelumnya ditantang untuk mendefinisikan ulang mekanisme dan model bisnisnya dengan berpedoman pada peluang-peluang usaha baru yang ditawarkan oleh e-business. Lihatlah bagaimana perusahaan retail dan distribusi merubah total bisnisnya menjadi penyedia jasa informasi (portal) sehubungan dengan consumer products yang ditawarkan, atau perusahaan pembuat perangkat lunak aplikasi internet yang meredifinisikan ulang usahanya menjadi perusahaan outsourcing di bidang Customer Relationship Management, atau perusahaan penjual buku-buku asing yang berubah menjadi perusahaan penterjemah bahasa-bahasa asing, dan lain sebagainya. Kata kunci di dalam tahap ini adalah “business transformation” dan “industry convergence”; dimana karena semakin kaburnya batas-batas segmen industri yang ada, perusahaan dapat menawarkan berbagai jenis produk atau jasa yang belum pernah terfikirkan sebelumnya, yang pada akhirnya dapat merubah bisnis inti yang sedang digelutinya.


IV.   MODEL ARSITEKTUR APLIKASI E-BUSINESS

Dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting. Ada dua model arsitektur e-business yaitu model Sequential dan Synchronous. Model Sequential adalah model arsitektur yang mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan. Untuk mengintegrasikan fungsi fungsi tersebut diperlukan interface agar output dari aplikasi dapat dibaca oleh aplikasi lain.
Adapun model Synchronous adalah Aplikasi besar yang akan mensikronisasi mekanisme IPO masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuat titik. Contoh: Aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) seperti pada gambar berikut :

Salah satu kelemahan konsep arsitektur sekuensial yang cukup mendasr adalah aspek kecepatan dan reliabilitas dan untuk mengatasi permasalahan kecepatan dan reliabilitas digunakan konsep arsitektur sinkronisasi.


V.        PROSPEK E-BUSINESS DI INDONESIA

Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business maka paling tidak terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu :

1). E-business Type
e-Business yang menggunakan media internet dan web tentu memiliki tipe yang transaksi yang cepat dan lebih akurat. Hal ini akan sangat mendukung kinerja perusahaan karena stakeholder perusahaan termasuk pelanggan, distributor, supplier, mitra bisnis, dan maupun masyarakat yang memanfaatkan media internet akan sangat terbantu karena dapat melakukan transaksi dengan perusahaan dengan batas waktu yang diinginkan. Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli.

2). Community
Perkembangan penduduk saat ini sangat pesat seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi sehingga generasi sekarang labih banyak yang telah memanfaat fasilitas-fasilitas yang disediakan melalui teknologi informasi seperti internet dan web termasuk trendnya sudah banyak yang memanfaatkan e-business dan e-commerce melalui media internet. Kondisi ini tentu menjadi peluang baik untuk tumbuh dan berkembangnya e-business d Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua.

3). Content
Secara hitungan bisnis sebenarnya pihak perusahaanlah yang paling diuntungkan dalam system e-business karena dengan diterapkannya e-business maka perusahaan akan dengan mudah mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan pelanggan baru dengan waktu yang elatif singkat dan biaya yang sangat efisien. Sedangkan end user memang mendapatkan keuntungan juga tetapi lebih pada terbantunya dalam mengakses dan memenuhi kebutuhan hidupnya, berbeda dengan keuntungan yang didapat dari perusahaan adalah dalam bentuk laba usahanya.


4). Technology Device
Perkembangan teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA sehingga penerapan e-business ke depan akan sangat mudah dan sangat terbantu oleh perangkat-perangkat lainnya.

5). Access Channels
e-Business yang beroperasi menggunakan media internet dan web tentunya sangat menguntungkan perusahaan yang menerapkan e-business. Oleh karena, akan terbuka akses yang lebih luas untuk tujuan-tujuan perusahaan. Berkembangnya teknologi informasi semacam internet dan website menawarkan perusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut.

6). Regulation
E-business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif. Walaupun undang-undang yang mengatur tentang perdagangan melalui elektronik business ini masih ada hal yang masih merugikan pihak konsumen akan tetapi trend penggunaan e-busness yang semakin tinggi tetap akan dipilih oleh perusahaan untuk menerapkannya, karena ada dorongan yang sangat kuat akan pentingnya akses ke pelanggan yang cepat, akurat, mudah, dan murah.

7). Organization
Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi. Di Indonesia masyarakatnya mayoritas adalah orang-orang yang mudah menerima budaya dari tempat lain, rasa social yang tinggi terhadap teman, sahabat, dan keluarga, dan tngkat pendidikan masyarakat Indonesia yang sebagian besar sudah berpendidikan tinggi sehingga akan sangat mudah untuk penerapan e-business dan e-commerce di Indonesia.


8). Change Strategy
Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-busines. Indonesia sebagai Negara berkembang menjadi tempat yang cukup baik untuk penerapan e-business dan memiliki peluang  yang menjanjikan.

9). Business Process
Perusahaan yang sukses akan diraih oleh perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain. Mobilitas orang di kota besar akan mendorong kita untuk melakukan segala aktivitas dengan cepat. E-business akan membantu akses dan transaksi kita dengan perusahaan dengan cepat karena bias diakses dimana saja dan waktu kapan saja.

10). System Approach
E-business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem             e-business turut tumbuh dan berkembang secara serentak. Namun di era teknologi seperti sekarang ini antara sistem e-business dan lingkungan sistemnya kedepan sudah pasti akan  diperbaiki dan menjadi lebih baik seperti infrastruktur maupun regulasi pemerintah guna menunjang kelancaran dalam penerapan e-business di Indonesia.


 VI.    KESIMPULAN

Dari penjelasan mengenai penerapan e-business di Indonesia diatas dapat ditarik kesimpulan antara lain :
1.       Di era teknologi dan kebutuhan konsumen yang sangat dinamis akan membawa perusahaan dan para eksekutif bisnis harus merevolusi aktivitas bisnisnya. Penggunaan media internet, situs web, dan jaringan computer lainnya secara optimal menjadi faktor penting dalam kesuksesan penerapan e-business dan e-commerce di suatu perusahaan.
2.       Perkembangan sistem e-business dalam suatu perusahaan maupun Negara maju atau berkembang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai pemicu seperti oleh karena konsumen saat ini menginginkan sesuatu yang lebih. Misalkan Pemesanan dapat dilaksanakan anytime, anywhere, pembayaran pembelian produk dengan metode yang beragam misalnya kartu kredit, kartu debit maupun layanan transfer, dan adanya fasilatas asuransi produk serta pengiriman produk yang cepat dan harga kompetitif, dan sebagainya.
3.       Kemajuan e-business juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi itu sendiri karena dalam perkembangan e-business teknologi informasi memiliki fungsi sebagai penggerak dari dimungkinkannya model-model bisnis baru.
4.       Ada banyak keuntungan dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menggerakkan e-business dan e-commerce bagi perusahaan seperti : aktivitas perusahaan akan sangat efektif dan efisien, mampu menjangkau konsumen secara luas dan mampu menembus batas ruang dan waktu dengan mudah dan biaya yang sedikit serta terbukanya peluang yang untuk berinovasi menciptakan produk atau jasa baru akibat ditemukannya teknologi baru dari masa kemasa.
5.       Prospek pengembangan e-business yang baik di Indonesia dengan semakin banyaknya penduduk maupun perusahaan yang sudah mahir menggunakan media internet dan web sehingga menjadi peluang besar bagi perusahaan dalam menerapkan system e-business maupun e-commerce dalam memasarkan produk dan jasanya dan membina hubungan baik dengan mitra bisnis seperti pelanngan, pemasok, distributor, dan stakeholdernya.


Sabtu, 22 Oktober 2016

PILLAR PILAR DAN APLIKASI E-COMMERCE



E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1.      Menyediakan harga kompetitif
2.      Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3.      Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4.      Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5.      Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6.      Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7.      Mempermudah kegiatan perdagangan
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
* E-mail dan Messaging
* Content Management Systems
* Dokumen, spreadsheet, database
* Akunting dan sistem keuangan
* Informasi pengiriman dan pemesanan
* Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
* Sistem pembayaran domestik dan internasional
* Newsgroup
* On-line Shopping
* Conferencing
* Online Banking
Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll.

Faktor Pendukung E-Commerce
1.      Cakupan yang luas
2.      Proses transaksi yang cepat
3.      E-Commerce dapat mendorong kreatifitas dari pihak penjual secara cepat dan tepat dan pendistribusian informasi yang disampaikan berlangsung secara periodik.
4.      E-Commerce dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, murah serta informatif.
5.      E-Commerce dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan pelayanan yang cepat, mudah, aman dan akurat
Karakteristik E-Commerce
·         Terjadinya transaksi antar dua belah pihak
·         Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi
·         Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.
Masalah E-Commerce
·         Keaslian Data.
·         Keabsahan (validity).
·         Kerahasiaan (confidentiality/privacy).
·         Keberadaan barang (availability).
·         Pembuktian kecakapan para pihak.
·         Yurisdiksi.
PILAR-PILAR E-COMMERCE
Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang sistem informasi dan manajemen.
Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hukum dan isu privasi, bebas bicara dan nama domain.
Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protikol jaringan dan sistem pembayaran.
Pilar organisasi adalah patner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.
 
INFRASTRUKTUR E-COMMERCE
Infrastruktur jasa bisnis umum terdiri dari keamanan kartu cerdas (otentikasi), pembayaran elektronik, direktori / katalog.
Infrastruktur distribusi informasi dan pesan meliputi EDI (electronic data interchange), e-mail, hypertext transfer protocol.
Infrastruktur publikasi jaringan dan kandungan multimedia mencakup HTML, Java, Flash, WWW, VRML, PHP, ASP dan sebagainya.
Infrastruktur Jaringan terdiri dari telekom, TV kabel, wireless, internet (VAN, WAN, LAN, Intranet, ekstranet).

Authentication, Encryption, Digital Payments, and Digital Money

  1. Authentication
Authentication is the process of identifying an individual or a message usually based on username and password or a file signature.
Authentication is distinct from authorization
  • Log-in Passwords
  • Weak method with short passwords
  • Features commonly used to identify and authenticate an user:: Something the user knows (e.g. password).; Something the user has (e.g. token, smartcard).; Something that is part of the user (e.g. fingerprint).
Digital Signature
A digital signature is a code attached to an electronically transmitted message to identify the sender.
  1. The sender composes the document.
  2. The sender uses a hash algorithm to create a “one-way”hash.
  3. The user uses his or her private part of a public key system to encrypt the one-way hash to create the digital signature.
  4. The sender then combines the original document with the digital signature to create a new signed document and send it to the receiver
  5. The receiver separates the document from its signature.
  6. he receiver decrypts the digital signature using the sender public key.
  7. The receiver applies the hashing algorithm to the original electronic document to produce a new one-way-hash.
  1. Encryption
Encryption is the conversion of plain text or data into a unintelligible form by means of a reversible translation.
Decryption : The inverse operation to encryption.
Methods of Encrypting Data :
1. Translation Table
·         Simplest method.
·         Easy to program
·         Easy to break
·         Refinements : Table rotation; Using several tables


2. Word/byte rotation  - XOR bit masking
  • If the words or bytes within a data stream are rotated, using multiple and variable direction and duration of rotation in an easily reproducible pattern, a stream of data can be quickly encoded with a method that is nearly impossible to break.
  • If the code uses an XOR mask in combination with Word/byte rotation, code breaking becomes more difficult. (bits in certain positions are flipped from 1 to 0 or 0 to 1.)
  • Other combinations: Pseudo-random effect.

3. Symmetric Key Encryption 
  • Sender and receiver share the same key.
  • Highly efficient implementation.
  • Only the key decrypts the message, this assures authentication. 
  • Security is compromised if the key is divulgated.
4. Asymmetric Key Encryption 
  • Most common Based on RSA Data Security Algorithm. 
  • Based on public keys. 
  • Composed by two keys, public and private.
  • The public key is published.
  • Private key encrypts the information.
  • Public key decrypts the information.
  • Requires more computation than symmetric method.
  • High Security for short messages
Confidentiality
Confidentiality has two aims:
  • To use the digital signature or encrypted hash function to authenticate the identity of the sender.
  • To protect the content of the message from eyes other than those of the intended recipient.

Cryptography is used to implement privacy
  • Encoded message has no apparent meaning.
Two steps involved:
  • In the first step, a clear message is encrypted.
  • The reverse aspect is the deciphering by the recipient.

Secure Socket Layer (SSL)
  • Developed by Netscape for transmitting private documents via theInternet
  • Both supported by Netscape Navigator and Internet Explorer
  • Many websites use SSL to obtain confidential user information, such as credit card number.

Electronic Money & Digital Money

DigiCash
  • The analogy of paper money or coin : electronic bills, each with a unique identification.; prevent duplication of bills
  • Expensive, as each payment transaction must be reported to the bank and recorded
  • Conflict with the role of central bank’s bill issuance
  • Legally, DigiCash is not supposed to issue more than an electronic gift certificate even though it may be accepted by a wide number of member stores

Stored Value Cards
  • No issuance of money–Debit card a delivering vehicle of cash in an electronic form
  • Either anonymous or onymous
  • Advantage of an anonymous card : the card may be given from one person to another 

Smart card-based e-cash
  • Can be recharged at home through the Internet
  • Can be used on the Internet as well as in a non-Internet environment

Ceiling of Stored Values
  • To prevent the abuse of stored values in money laundry
  • S$500 in Singapore; HK$3,000 in Hong Kong

Multiple Currencies
  • Can be used for cross border payments
Contactless IC Cards
Proximity Card
  • Used to access buildings and for paying in buses and other transportation systems
  • Bus, subway and toll card in many cities

Amplified Remote Sensing Card
  • Good for a range of up to 100 feet, and can be used for tolling moving vehicles at gates
  • Pay toll without stopping (e.g. Highway 91 in California)
Electronic Check Systems

Electronic Check Systems
  • high processing cost for paper checks, which is the most popularpayment method for remote payees
  • expect to becomemajor payment medium in B2B
  • security features are basically the same as SET : encryption, digital signature, and certificates
  • usage procedures are different from SET
Electronic Checkbook
  • Counterpart of electronic wallet
  • To be integrated with the accounting information system of business buyers and with the payment server of sellers
  • To save the electronic invoice and receipt of payment in the buyers and sellers computers for future retrieval.
  • Example : SafeCheck
  • Used mainly in B2B
Integrating Payment Methods
Two potential consolidations:
  • The on-line electronic check is merging with EFT
  • The electronic check with a designated settlement date is merging with electronic credit cards
Security First Network Bank (SFNB)
  • First cyberbank
  • Lower service charges to challenge the service fees of traditional banks
Visa is experiment with VisaCashand ePay
  • VisaCash is a debit card
  • ePay is an EFT service

VIRTUAL PRIVAT NETWORK FOR E-COMMERCE
Introduction
E-commerce and online transactions have become an integral part of our lives these days. Consumers find it convenient to shop online for which the retailers offer home-delivery and online payment facilities. It appears that this mode of transaction is the safest among the rest. If you are among those people who prefer online shopping, then you must realize the fact that the transactions you make are exposed to huge security risks. These risks include theft of confidential information like web log-ins, passwords, home address, bank details and other information by hackers and eavesdroppers. But this risk can be eliminated using Virtual Private Network (VPN).
But first we must understand what actually this Virtual Private Network (VPN) is and how it can be helpful in e-commerce industry.

Virtual Private Network (VPN)
A Virtual Private Network (VPN) can be defined as a network that offers secure and remote access to one’s office network from anywhere in the world using internet. It is considered as one of the safe and secure method that offers setting up a private network for the purpose of personal communication.

E-commerce and Security Risks
This era has witnessed massive technological advancements in all fields. E-commerce is one of the best achievements of this tech-oriented world where organizations and consumers can have business deals online. Businesses and retailers offer their products and services on their websites from where consumers can place an order by making online transactions.
Although this trend offers a great convenience and support that appears to be safe and sound as well. But many people are unaware of the fact that these so called safe transactions are actually subject to a massive risk. For making a transaction, a consumer is required to enter his personal details like bank account number, passwords and other confidential data. But all these information can be accessed by hackers who can use it for harmful and unlawful purposes. Therefore, it is necessary to figure out a way that can assure the security of these transactions. The best solution is to use a Virtual Private Network (VPN) for ensuring the security against risks.



Using VPN for E-commerce
VPN can be used for secure online transactions. If you are looking for a secure means of carrying out e-commerce or online transactions, then you need to use a Virtual Private Network (VPN) acquired from a reliable VPN service Provider. It operates as a protective guard that shields you from the hackers out there in the online world looking for stealing your personal information for wrong intentions. 

A VPN builds up a secure pathway over the internet connecting you to other desired public networks. This connection is encrypted, decrypted and authenticated with the help of the creating a trustworthy connection and by using security algorithms. It offers you an IP address that is different from your system’s actual address, thus concealing your real identity from the hackers. This enables you to carry out any online transaction with complete security and safety as they will not be able to steal your information from an anonymous place.

The Virtual Private Network (VPN) works by tunneling protocols. These protocols play a significant role in transmitting data between the two ends as the data encrypted by these protocols and sent through the secure tunnel cannot be hacked without proper data encryption. This process of encryption is not limited to data only, but it also encrypts the IP addresses of the two ends. The best VPN protocols used for this purpose include PPTP, L2TP/IPSec, SSL (SSTP ad Open VPN).

Among these protocols, the most significant protocol is SSL due to its capability of being unblockable unlike other protocols. Some locations like Middle East and China use firewalls to block these protocols for their respective security concerns. This makes the VPN service supporting these protocols, useless in those areas. However, the SSL protocol does not require any VPN software but a web browser to function, making it difficult for the authorities to get it blocked.
Final Word
The time has come that the users of e-commerce must ensure the security of their online transactions using best VPN services. One must make sure to have detailed information about the services provided by the IPN providers. It is recommended that users must have a VPN service that offers SSL protocol as it can be used all over the world, including the countries where protocols are being blocked by the authorities. This will lead to a safe and secure online transaction process.